Rabu, 06 Agustus 2014

5 Alasan Kenapa Dia Ngejauh




Sering banget kejadian, saat kamu senang karena merasa tahap PDKT sama sang gebetan akan berhasil, eh nggak ada angin dan nggak ada acara live yang nayangin Limbad lagi narik mobil tronton pake jambangnya, dia malah ngejauh, bahkan hilang secara tiba-tiba. Meninggalkan sebuah tanda tanya besar di pikiran kamu, iya tanda ‘?’ yang udah beranjak dewasa.
 
Peristiwa ini tentunya membuat kamu nyesek level: udah mau selebrasi gol, eh ternyata kena offside. Lalu kamu menerawang jauh ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat, untuk bertanya kenapa ya kira-kira dia ngejauh? Mungkin alasannya ada di bawah ini.
 
1. Saingannya Terlalu Berat
Semua orang pasti punya kriteria atau standarisasi mengenai pasangan idaman, termasuk kamu. Iya kan? Jujur aja deh, pasti kamu pernah berangan-angan di atas pohon rambutan sambil nyabutin uban seraya berkata, “Gue pengin punya pacar yang mukanya kayak Zayn Malik, terus dia tajir, pinter, romantis, setia, dan bisa makan bubur pake sedotan.”
 
Beruntungnya, kamu kayak bunga yang banyak dikelilingi kumbang, alias banyak yang ngedeketin. Tapi sayangnya, si dia yang kamu harapkan untuk maju memperjuangkan kamu malah ngejauh karena saingannya terlalu berat. Saingannya naik Mercy, dia naik otopet, ya pastilah dia minder banget dan memilih mundur.
 
 
Atau bisa jadi dia menjauh karena kamu terlalu sulit digapai karena kriteria kamu itu. Dia merasa nggak sanggup memenuhinya, oleh karena itu dia menjauh. Dia sadar diri bahwa dia nggak pantas untuk mendapatkan hati kamu. 
 
Makanya, girls janganlah membuat hati kamu serupa jalan tol, yang boleh masuk cuma mobil doang.
 
2. Dia Ilfeel Sama Kamu
Dalam fase PDKT, kita pasti melakukan yang terbaik untuk mendapatkan hati sang gebetan. Tapi sialnya, namanya juga manusia, nggak ada yang sempurna, bisa aja di ujung PDKT dia malah ilfeel sama kamu.
 
Penyebab dia ilfeel bisa bermacam-macam. Misalnya, karena kamu nggak sengaja bersin di depan mukanya pas lagi candle light dinner pake lilin imlek, atau kamu nggak sadar ngeluarin kebiasaan buruk kamu berupa ngelepehin makanan yang abis dikunyah ke lantai, terus dimakan lagi. Gimana dia nggak ilfeel?
 
Tapi selain itu, penyebab dia ilfeel bisa jadi juga karena kriteria kamu terlalu tinggi. PDKT itu kan ada momen ketika kamu menceritakan diri kamu. Nah, mungkin saat kamu dipancing pertanyaan mengenai kriteria pasangan, lalu kamu menjawabnya dengan terlalu detail, atau berlebihan, atau malah kurang memuaskan dan cenderung oon. Sehingga dia merasa ilfeel sama kamu.
 
Saat kamu lagi ngejelasin tentang kriteria calon pasangan idaman kamu, dia ngomong dalam hati. “Buset nih orang, Taylor Swift bukan, tapi kriteria pasangannya kayak Burj Khalifa, tinggi bener, tajem lagi ujungnya …”
 
 
3. Karena Ada yang Baru
Beberapa orang selektif memilih calon pasangan dengan melakukan PDKT nggak cuma ke satu orang aja, mungkin inilah penyebab si dia menjauh dari kamu. Iya, karena ada yang baru, makanya dia ngejauh.
 
Kalo kamu introspeksi diri dan bertanya kenapa dia menjauh dari kamu dan lebih memilih yang baru? Mungkin jawabannya adalah, yang baru itu lebih baik dari kamu dari segi fisik atau perilaku, atau keduanya. Dan tentunya, yang terpenting, ‘yang baru’ itu lebih mudah digapai karena kriteria pasangan nggak macam-macam, nggak kayak kamu.
 
Kamu tau rasanya kayak makan pare terus minumnya jus biji karet? Pahit banget. Pahit, seperti kenyataan bahwa dia menjauh dari kamu karena ada yang baru.
 
 
4. Balik Lagi Sama yang Lama
Kakanda Falen menganalogikan fase PDKT itu ibarat proses jual beli. Ya, walaupun terbaca kasar tapi beginilah adanya. PDKT itu waktu ketika kamu memberikan penawaran terbaik untuk pembeli, yaitu sang gebetan. Anggaplah diri kamu adalah toko yang menjual sesuatu yang dia butuhkan.
 
Saat dia mengunjungi toko kamu dan menilai bahwa toko yang lama ternyata lebih bagus dan sesuai dengan kemampuan dia, kenapa nggak balik lagi ke toko yang lama? Mungkin itulah sebabnya dia ngejauh dari kamu dan memilih ‘yang ‘lama’, kasusnya nggak jauh beda kayak poin sebelum ini.
 
 
 
Cinta itu kadang membuat kita harus meninggikan harga jual, atau malah menurunkannya agar terjangkau.
 
5. Emang dari Awal Nggak Niat
Sadar nggak sih kalo kita salah mengartikan tujuan seseorang? Salah satunya adalah menganggap orang yang berbuat baik itu memberi harapan, padahal kan belum tentu, dan sialnya kamu udah kegeeran duluan. Kalo ada teknologi yang diciptain buat ngasih tau mana orang cuma berbuat baik, dan mana orang yang ngasih harapan, pasti laku keras banget.
 
“Kita ini sebenarnya apa sih?”
 
“Cuma temen… kenapa?”
 
“Terus kenapa kamu baik sama aku?”
 
“Oh jadi kamu maunya dijahatin?”
 
“…”
 
 
 
 
Dari percakapan singkat di atas, bisa jadi alasan dia menjauh adalah karena emang dari awal dia nggak niat buat deketin kamu, tapi kamu udah kegeeran dan salah menilainya. Yaudahlah ya, dijadiin pelajaran aja.
 
“Ada yang memulai, lalu berhenti. Ada juga yang berhenti sebelum memulai.”
 
Semoga antara poin-poin yang Kakanda Falen jelaskan di atas bisa menjawab kegelisahan kamu selama ini. Adakah Kisanak yang ingin menambahkan alasan lain yang lebih akurat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar