Di bawah ini adalah bocoran untuk film Cinta Brontosaurus yang kami sebar ke blog gue.
Press release film Cinta Brontosaurus terdiri dari empat bagian: 1) Catatan Pemeran Utama dan Penulis(Raditya Dika) , 2) Catatan Produser (Pak Parwez), 3) Catatan Sutradara (Fajar Nugros), dan 4) Sinopsis Film.
Silakan dibaca,
dan jangan lupa Cinta Brontosaurus tayang 8 Mei 2013.
dan jangan lupa Cinta Brontosaurus tayang 8 Mei 2013.
********************
1) Catatan Pemeran Utama dan Penulis – Raditya Dika
Pertama-tama gue harus nyatakan dari awal bahwa cerita film Cinta Brontosaurus berbeda dengan cerita dari buku kedua saya yang berjudul sama, Cinta Brontosaurus (Gagasmedia, 2006). Film ini adalah film yang menyinggung buku tersebut, tapi tidak serta-merta mengangkat secara utuh cerita-cerita di dalamnya. Film ini adalah sebuah adaptasi yang nyeleneh, karena saya ingin menghadirkan rasa dan dimensi komedik yang berbeda pada filmnya.
Inti film ini adalah keresahan pribadi saya soal cinta, yaitu pertanyaan: apa memang cinta bisa kadaluarsa?Film ini akan menjawab pertanyaan itu. Tentu dengan gaya komedi yang selama ini menjadi andalan saya: komedi yang lincah dan cerkas.
Cinta Brontosaurus menghadirkan ritme komedik yang cepat ala Malam Minggu Miko, sebuah serial TV yang saya ciptakan. Skenario Cinta Brontosaurus juga menghadirkan nuansa light romance yang contemplative seperti karya-karya idola saya Woody Allen. Di dalam skenarionya juga ada scene imajinasi yang berlebihan, flashback-flashback komedik pendek, dan dialog yang absurd. Jurus-jurus favorit saya.
Total waktu pengerjaan skenario-nya selama 1,5 tahun, dan tujuh kali ditulis berulang kali. Ini membuat saya bangga, bahwa skenario film Cinta Brontosaurus mungkin skenario yang paling rapih, komedik, dan personal yang pernah saya kerjakan.
********************
2) Catatan Produser – Chand Parwez Servia
Menghadirkan tulisan tentang peristiwa-peristiwa yang dialaminya menjadi bacaan yang ringan tapi filosofis. Melalui buku tulisannya, kita bisa tertawa atau menertawakan diri kita sendiri. Justru dengan cara seperti itu kita memahami ‘kekurangan’ dan memperbaikinya.
Cinta Brontosaurus berbicara tentang cinta yang rumit sejalan bertambahnya usia, padahal saat kanak-kanak kita hanya mengenal cinta monyet. Justru kerumitan itu terjawab melalui tokoh Edgar adiknya Dika yang masih SD. Edgar nyeletuk lepas saat ditanya Dika tentang alasannya menyukai Jasmine, teman SD nya, ‘apakah perlu alasan saat hati memilih?’
Bagi Starvision adalah sebuah kebanggaan bisa mengadaptasi buku Cinta Brontosaurus menjadi film komedi romantic yang skenarionya juga ditulis oleh Raditya Dika yang berperan sebagai tokohnya. Kepiawaian Dika dalam menulis sudah tidak diragukan lagi, ditambah kehandalannya sebagai aktor yang diasahnya melalui stand up comedy, menjadikan Cinta Brontosaurus film yang lengkap tentang pencarian cinta, karier dan tentang keluarga.
Kehadiran bintang pendukung dari 3 generasi yang mendukung Raditya Dika : Eriska Rein, Soleh Solihun, Dewi Irawan, Meriam Bellina, Bucek, Tyas Mirasih, Pamela Bowie, Dimas Gabra, M Griff, Rachel Patricia, Ronny P Tjandra, Ario Prabowo, Lana Girlly, Lani Girlly, Rizka Wulandari, Fikri Ramdhan, Joe P Project, Aelke Mariska, Moammar Emka, Yadi Sugandi, Dwi Putrantiwi, Richa Iskak dan Ence Bagus, melengkapi Cinta Brontosaurus sebagai tontonan semua usia dari remaja, orang tua hingga anak-anak.
Dieksekusi apik oleh Fajar Nugros sebagai sutradara dan Yadi Sugandi sebagai penata kamera senior, film Cinta Brontosaurus tambah menarik secara visual dan lebih luas dari bukunya. Gambar disunting oleh Cesa David Luckmansyah, sedangkan musik digarap oleh Andhika Triyadi, sedangkan Khikmawan Santosa kembali berperan sebagai penata suara. Pengerjaan post sepenuhnya dikerjakan Technicolor – di Bangkok.
********************
3) Catatan Sutradara – Fajar Nugros
Saya membaca buku-buku karya Raditya Dika, dan karenanya saya sadar, bahwa saya bukan orang yang cukup lucu untuk menyutradarai film yang skenarionya diadaptasi dari buku oleh penulisnya sendiri yang dikenal sebagai comic (comedian stand up comedy). Maka hari itu, saat tengah menonton bola di Gelora Bung Karno dan telepon dari pak Parwez masuk menawarkan skenario Cinta Brontosaurus, saya terkaget-kaget dan ragu, mampukah saya?
Tapi kemudian saya membaca skenario Cinta Brontosaurus itu, dan mendapati bahwa kisah ini adalah tentang keyakinan seorang laki-laki akan cintanya. Si tokoh mencari adakah cinta yang abadi itu, cinta yang tak kadaluarsa. Cinta masa kecil yang sederhana itu, yang biasa disebut cinta monyet, berubah rumit seiring usia, begitu banyak hal kecil yang menjadi besar dalam cinta orang dewasa, seperti besarnya Brontosaurus, dan itu membuat dirinya ragu, adakah cinta sejati?
Dan karena keyakinan intisari film inilah, maka saya pun berani untuk menyutradarainya ke layar lebar. Semua tokoh dalam film ini memiliki keyakinannya masing-masing. Dika yang yakin tak akan menemukan cinta sejati. Kosasih, agen Dika yang yakin akan cintanya pada Wanda sang istri. Mr Soe, produser film yang yakin bahwa film hantu adalah film yang akan selalu laris. Keyakinan-keyakinan mereka itu berkelindan dan bersinggungan hingga memberi jawaban pada Dika, pada kita semua, seperti apakah Cinta Brontosaurus itu sesungguhnya.
Dulu sebelum saya menikah, setiap teman saya hendak akad nikah, dari Iqbal Rais hingga mas Hanung Bramantyo, saya selalu bertanya, apa yang membuat mereka yakin untuk menikah. Bisa yakin bahwa perempuan yang akan mereka nikahi itu adalah jodoh mereka. Dan perasaan-perasaan mencari keyakinan itulah yang saya pakai saat mengerjakan film ini. Hingga, usai penonton menikmati film Cinta Brontosaurus ini, yang ragu akan jadi yakin. Dan yang sudah yakin akan semakin memupuk keyakinan mereka.
Tentang komedi yang membungkus film ini, kita akan melihat Raditya Dika yang lebih human. Bahwa semakin serius situasi yang dibangun film ini, dan semakin dalam emosinya, nuansa komedinya akan semakin kuat. Dan saya yang semula ragu karena merasa bukan orang yang lucu, menjadi yakin saat mengerjakan film ini.
Cinta Brontosaurus adalah film hiburan yang meyakinkan!
********************
4) Sinopsis Film
Dika (Raditya Dika) adalah seorang penulis yang baru saja putus cinta dengan Nina (Pamela Bowie), pacarnya setelah sekian lama. Semenjak putus cinta ini, dia percaya bahwa cinta bisa kadaluarsa. Kosasih (Soleh Solihun), agen naskah Dika, mencoba untuk membuat Dika yakin terhadap cinta kembali, seperti Kosasih yakin dengan calon istrinya Wanda (Tyas Mirasih). Usaha ini, membawa Dika ke dalam serangkaian perkenalan dengan perempuan-perempuan absurd.
Namun, cinta bisa datang tanpa persiapan. Seperti saat Dika bertemu dengan Jessica (Eriska Rein), seorang perempuan yang jalan pikirannya sama anehnya dengan Dika. Semakin Dika kenal dengan Jessica, semakin dia bertanya: apa benar cinta bisa kadaluarsa?
Di sisi yang lain, Mr. Soe Lim (Ronny P. Tjandra), menawarkan untuk memfilmkan buku Dika, yang berjudul Cinta Brontosaurus. Tertarik, Dika berusaha untuk menulis skrip film tersebut. Masalah mulai timbul ketika di tengah jalan, Mr. Soe Lim mencoba untuk mengubah naskah asli Dika menjadi film horror yang sedang laku.
Film ini adalah perjalanan Dika untuk memahami cinta, yang justru dia dapatkan dari pengalamannya bersama Jessica, teman, dan keluarganya sendiri.
Temukan jawaban apakah cinta yang masih tersisa dalam hidup kita, masih cinta monyet yang unyu, atau seperti yang Dika alami: Cinta Brontosaurus yang penuh ragu-ragu?
Saksikan mulai 8 Mei 2013 di bioskop-bioskop kesayangan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar